Bahwa terdakwa ABDUL SAMAT Als ADUL BIN SAMSU pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2024., atau setidak tidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember atau dalam waktu setidak tidaknya di dalam tahun 2024, bertempat di sebuah rumah yang berada gang Keramat Rt. 22 Kel. Ampah Kota Kec. Dusun Tengah Kab. Barito Timur, Prop. Kalteng, atau setidak – tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tamiang Layang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan, menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan” dilakukan terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:

• • • • Bahwa bermula saksi AMRULLAH (dalam penuntutan terpisah) pulang dari rumah terdakwa di gang keramat dengan berjalan kaki, saat melintas di Jalan Poson Teleng Rt. 24 Kel. Ampah Kota, melihat terdapat jendela dirumah yang tidak tertutup rapat sehingga timbullah niat terdakwa, kemudian saat terdakwa dekati jendela tersebut menggunakan teralis besi sehingga terdakwa mengintip dalam kamar saksi  PUSPITA dan melihat saksi PUSPITA dalam keadaan sedang tidur dan terdapat handphone yang ada disebelah kiri saksi PUSPITA lalu terdakwa mengambil 1 (satu) buah handphone Vivo V 25 E Warna Gold dengan memasukkan kayu kedalam jendela kamar saksi PUSPITA dan menarik kabel cas serta handphone Vivo V 25 E Warna Gold tersebut hingga terlepas dan dibawa oleh terdakwa.
      • Bahwa kemudian 2 (dua) hari setelah saksi AMRULLAH mengambil 1 (satu) unit handphone vivo v25 e berwarna gold milik saksi PUSPITA tersebut dibawa saksi AMRULLAH di gang Keramat Rt. 22 Kel. Ampah Kota Kec. Dusun Tengah Kab. Barito Timur dan menawarkan handphone tersebut kepada terdakwa dengan menjelaskan bahwa sebelumnya telah mendapatkan handphone dari mencuri pada malam setelah saksi AMRULLAH kerumah terdakwa  dan meminta untuk dibeli oleh terdakwa dengan harga Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah). Kemudian awalnya terdakwa bawa handphone tersebut yang dengan kondisi terkunci dan tidak mengetahui pola kuncian tersebut lalu terdakwa bawa ke konter handphone namun tetap tidak bisa dibuka sehingga terdakwa simpan beberapa waktu yang selanjutnya karena saksi AMRULLAH yang sedang membutuhkan uang meminta untuk dibayarkan uang sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) dan karena harga handphone yang murah sehingga membuat terdakwa mau membeli  1 (satu) buah handphone Vivo V 25 E Warna Gold  tanpa kotak dan kwitansi pembelian lalu terdakwa memberikan uang secara cash pada saksi AMRULLAH sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) dan terdakwa simpan 1 (satu) buah handphone Vivo V 25 E Warna Gold  didalam lemari.
      • Bahwa akibat dari terdakwa ABDUL SAMAT yang membeli dan menyimpan 1 (satu) buah HP Vivo V 25 E Warna Gold dengan nomor Imei 1 : 861540068333932 dan Imei 2 : 861540068333924 tanpa kotak dan kwitansi pembelian tanpa seijin dari pemiliknya yakni saksi PUSPITA, sehingga menyebabkan saksi PUSPITA mengalami kerugian kurang lebih sekitar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).

-----------Perbuatan terdakwa sebagaimana  diatur dan diancam pidana dalam Pasal 480 ke -1 dan ke 2 KUHP.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------